BGS Ungkap Tugas Berat Menkes hingga Tekanan untuk Mundur

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membagikan sekelumit kisah perihal tugas beratnya selama menjabat sebagai Menkes menggantikan Terawan Agus Putranto pada akhir Desember 2020.
Budi mengaku tugasnya sebagai Menkes kali ini lebih berat dibandingkan dengan tugasnya saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, maupun saat mengemban tugas sebagai Direktur Utama PT Inalum.
"Saya melihat bahwa sebagai Menkes kerjaannya jauh lebih berat dibanding tugas-tugas saya sebelumnya," kata Budi dalam siaran CNNIndonesia TV, Senin (19/7).
Budi mengatakan, dalam pandemi Covid-19 ini tugas Menkes sangat berat lantaran harus berurusan dengan keselamatan warga Indonesia. Ia menyebut dua pekan terakhir dirinya sangat capai karena harus membalas pesan WhatsApp yang berjumlah 500-700 dalam sehari.
Pesan itu berisikan permohonan untuk mencarikan kamar rumah sakit rujukan pasien covid-19 yang kosong. Bahkan dirinya baru-baru ini merasa sedih lantaran salah satu kerabatnya meninggal akibat covid-19.
"Dan kalau saya capek, lupa balas dan ketiduran, saya besoknya baru bangun, saya lihat beberapa sudah tidak tertolong," kata dia.
Lebih lanjut, mantan wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu pun menjawab perihal desakan sebagian orang yang menyuruhnya untuk mengundurkan diri sebagai Menkes lantaran dinilai gagal dalam menangani pandemi Covid-19 ini.
Budi mengatakan, sejauh ini belum terbersit keinginan dari dirinya untuk mundur sebagai Menkes. Sebab, ia menilai pekerjaannya saat ini menarik lantaran berhubungan dengan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
"Mungkin lebih baik buat saya terus melayani masyarakat, iya maju terus, walaupun anytime bapak Presiden minta saya mundur, saya adalah pembantu beliau. Tapi saya akan terus membantu masyarakat selama saya bisa," pungkasnya.
(khr/ard)[Gambas:Video CNN]
Belum ada Komentar untuk "BGS Ungkap Tugas Berat Menkes hingga Tekanan untuk Mundur"
Posting Komentar